NUSAKAMBANGAN - Lapas Permisan mengadakan pembinaan kerohanian Islam yang bertempat di Masjid At-Tawwabun. Acara ini dihadiri oleh warga binaan Pemasyarakatan dan menghadirkan ustadz Sahlan Nasir dari Bazma Cilacap sebagai penceramah, Selasa (10/09).
Ustadz Sahlan mengangkat tema "Isu Megathrust: Ramalan Gempa Dahsyat di Indonesia" untuk membahas dampak potensial bencana alam dan pendekatan spiritual dalam menghadapinya.
Baca juga:
UU Ekstradisi RI dan Singapura Disahkan
|
Dalam ceramahnya, ustadz Sahlan mengajak para peserta untuk merenungi berbagai bencana alam yang terjadi, seperti banjir, tanah longsor, dan gempa. Menurut beliau, hal ini sejalan dengan Firman Allah dalam Surah Ar-Rum ayat 41, yang menyatakan bahwa "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
Menghadapi potensi gempa Megathrust yang dapat menimbulkan kegelisahan, ustadz Sahlan menjelaskan beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi kecemasan tersebut. Pertama mempertebal iman kepada Allah SWT, kedua meningkatkan takwa kepada-Nya, ketiga berusaha dan bertawakal, keempat memperbanyak taubat, dan kelima memperbanyak doa kepada Allah SWT.
Ustadz Sahlan menekankan bahwa, "Dalam menghadapi ancaman bencana, penting bagi kita untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah. Ketenangan batin dan keyakinan yang mendalam adalah kunci untuk menghadapi segala bentuk ketidakpastian dengan penuh rasa percaya diri."
Acara ini diakhiri dengan doa bersama agar Allah SWT memberikan perlindungan dan keselamatan kepada semua umat-Nya. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan keteguhan iman warga binaan dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.